LGOSUPER – Delta Air Lines Mengambil Tindakan Terhadap Tarif Pesawat AS, Menolak Pengiriman untuk Melindungi Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Armada: Rincian Baru yang Perlu Diketahui Pelancong
Delta Air Lines Mengambil Tindakan Terhadap Tarif Pesawat AS, Menolak Pengiriman untuk Melindungi Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Armada: Rincian Baru yang Perlu Diketahui Pelancong
Minggu, 13 April 2025

Delta Air Lines telah mengambil sikap tegas terhadap usulan tarif AS atas pesawat impor, dengan menyatakan akan menolak menerima pengiriman Airbus yang dikenakan tarif tambahan. Maskapai tersebut telah menyatakan akan menunda pengiriman pesawat daripada menanggung biaya tambahan, sebuah keputusan yang dapat mengganggu strategi perluasan armadanya untuk tahun 2025.
Sebagai pelanggan utama Airbus di AS, Delta memiliki banyak pesawat, termasuk A220, A330-900neo, dan A350-1000, yang dijadwalkan akan dikirim tahun depan. Namun, aturan perdagangan baru dari pemerintah AS dapat meningkatkan harga pesawat ini, terutama yang tidak dirakit di dalam negeri. Meskipun pengurangan tarif sementara dari 20% menjadi 10% selama 90 hari telah diusulkan, Delta telah menegaskan bahwa mereka tidak akan menanggung beban keuangan tarif ini atas pengiriman pesawatnya.
Langkah ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Delta akan menyesuaikan rencana armada jangka panjangnya, karena maskapai tersebut telah menekankan bahwa tarif akan membuat pesawat baru menjadi sangat mahal. Akibatnya, maskapai tersebut mungkin perlu menunda pengiriman beberapa pesawat utama, terutama karena banyak model yang diharapkan berasal dari lokasi produksi di luar negeri.
Sementara beberapa pesawat, seperti A220, dirakit di AS di fasilitas Airbus di Mobile, Alabama, model lain seperti A330 dan A350 diproduksi di luar negeri, sehingga lebih mungkin terkena tarif. Delta telah mengindikasikan bahwa pihaknya bersedia bekerja sama erat dengan Airbus untuk menemukan penyelesaian, tetapi maskapai tersebut juga telah memutuskan untuk menangguhkan prospek keuangannya pada tahun 2025, dengan alasan dampak kebijakan perdagangan yang tidak pasti terhadap operasinya.
Posisi Delta muncul pada saat industri penerbangan masih dalam tahap pemulihan dari gangguan rantai pasokan dan perubahan pola permintaan. Maskapai ini telah memiliki perjanjian pembelian untuk 285 pesawat hingga Maret 2025, termasuk 69 A220-300, 82 A321neo, 6 A330-900neo, 8 A350-900, 20 A350-1000, dan 100 B737-10.
Industri penerbangan yang lebih luas juga merasakan dampak dari tarif yang diusulkan, dengan banyak pengiriman pesawat yang telah tertunda karena tantangan rantai pasokan global. Airbus telah mengakui ketidakpastian seputar tarif AS, yang diperkirakan akan berdampak lebih signifikan pada pelanggan yang berbasis di AS. Penundaan yang sedang berlangsung dan potensi peningkatan biaya dapat semakin mempersulit situasi bagi produsen dan pelanggan maskapai.