Mengenal OPEC: Sejarah dan Tujuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak

Prabumulih, salah satu kota di Provinsi Sumatera Selatan, dikenal sebagai salah satu situs rintisan industri hulu perminyakan di tanah air sejak era kolonial yang tetap produktif hingga sekarang.Indonesia masuk negara anggota OPEC. Apa itu OPEC? Ilustrasi Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho GumayJakarta -

OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) adalah organisasi internasional yang didirikan pada 14 September 1960 di Baghdad, Irak oleh lima negara pendiri: Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Dengan tujuan utama untuk mengatur harga minyak mentah dan melindungi kepentingan-kepentingan negara-negara penghasil minyak.

Bagaimana organisasi ini dapat terbentuk dan manfaat bagi anggota organisasi ini? Yk, simak artikel hingga habis!

Apa Itu OPEC ?

Menurut Modul Pembelajaran SMA: Sejarah Kelas XII, dijelaskan bahwa Organization of the Petroleum Exporting Countries atau OPEC adalah merupakan sebuah organisasi internasional yang berisikan negara-negara pengekspor minyak bumi dan mengatur harga minyak mentah.

Organisasi ini didirikan pada 14 September 1960 di Baghdad, Irak oleh lima negara pendiri, yaitu: Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Tujuan utama dari pembentukan organisasi ini adalah untuk memastikan stabilitas harga minyak bumi di pasar global dan melindungi kepentingan negara-negara penghasil minyak.

Baca juga: 10 Besar Negara Penghasil Minyak Bumi 2024, Indonesia Urutan Berapa?Sejarah Singkat Pembentukan OPEC

Berdasarkan laman resmi OPEC, organisasi ini didirikan pada 10-14 September 1960 di Baghdad oleh lima negara pendiri: Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela.

Pendirian OPEC bertujuan untuk mengkoordinasikan kebijakan perminyakan di antara anggotanya, menjaga harga minyak supaya tetap stabil dan adil, serta memastikan pasokan yang efisien untuk konsumen. Dalam beberapa tahun setelah pendiriannya, OPEC berkembang dengan menambah anggota baru mencakup Qatar, Indonesia, dan Nigeria.

Kemudian pada tahun 1970-an, OPEC menjadi lebih dikenal secara internasional saat negara-negara anggotanya mengambil alih industri perminyakan mereka. KTT pertama di Aljier pada 1975 membahas permasalah terkait negara miskin dan membentuk Dana OPEC untuk pembangunan Internasional. Keanggotaan OPEC meningkat menjadi 13 negara pada tahun 1975.

Pada tahun 1980-an, karena permintaan minyak turun drastis bahkan mencapai puncaknya dan mengalami krisis pada tahun 1986. Hal ini menyebabkan penurunan pendapatan di banyak negara anggota. Namun, di akhir dekade OPEC mulai pulih dengan penyesuaian produksi dan dialog yang lebih baik dengan negara non-OPEC.

Kemudian pada tahun 1990-an, OPEC berhasil mengurangi dampak isu Timur Tengah pada pasar meskipun volatilitas tetap tinggi. Pemulihan terjadi setelah kondisi pasar menyesuaikan diri dengan dunia pasca-Soviet. OPEC berfokus pada dialog antara produsen dan konsumen serta menghadapi isu lingkungan, terutama menjelang KTT Bumi 1992.

Baca juga: Inovasi Pemetaan Dasar Laut Ini Bantu Temukan Cadangan Migas

Pada tahun 2000-an OPEC melakukan upaya untuk menstabilkan pasar. Namun, pada tahun 2004 volatilitas meningkat dan diikuti oleh krisis keuangan global pada tahun 2008. OPEC mendukung sektor minyak dan mengadakan KTT untuk membahas stabilitas energi. Pada tahun 2010-an, ekonomi global dan kerusuhan sosial memengaruhi pasokan minyak.

Pasar relatif stabil hingga tahun 2014, tetapi kemudian terpengaruh oleh spekulasi dan kelebihan pasokan. OPEC merespon dengan deklarasi Kerjasama pada 2016. Pada tahun 2019, Piagam Kerjasama didirikan untuk meningkatkan dialog.

Pandemi COVID-19 di tahun 2020 membawa tantangan baru, dengan permintaan minyak yang anjlok drastis. OPEC dan mitranya melakukan penyesuaian produksi terbesar dalam sejarah untuk memulihkan stabilitas pasar. Upaya ini mendapatkan pengakuan luas sebagai langkah penting untuk mengatasi dampak ekonomi dan krisis global. Dengan demikian, OPEC terus berperan penting dalam menjaga stabilitas pasar minyak demi kepentingan anggotanya dan konsumen global.

Negara Anggota OPEC

Seiring berjalannya waktu, OPEC telah memperluas keanggotaannya dengan negara-negara baru, berikut daftar keanggotaan berdasarkan laman resmi OPEC: • Negara Pendiri : Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela.• Negara Anggota Lainnya : Qatar (1961), Indonesia (1962), Libya (1962), Uni emirat Arab (1967), Aljazair (1969), Nigeria (1971), Gabon (1975), Angola (2007), Genuinea Khatulistiwa (2017), dan Kongo (2018).

Perlu dicatat bahwa beberapa negara seperti Indonesia dan Ekuador telah mengalami penangguhan keanggotaan beberapa kali. Saat ini OPEC memiliki total 12 negara anggota aktif.

Tujuan Dibentuknya OPEC

Tujuan utama didirikannya OPEC adalah untuk mengkoordinasikan kebijakan perminyakan antar negara anggota. Sehingga dapat menjamin harga minyak mentah yang stabil dan adil bagi para produsen. Secara garis besar, tujuan OPEC sebagai berikut:

• Menggabungkan kebijakan dunia terhadap minyak bumi.• Memenuhi permintaan dunia terhadap minyak bumi.• Menstabilkan harga minyak global.• Melindungi kepentingan negara-negara anggota.• Menolak aksi penurunan harga yang dilakukan oleh perusahaan minyak besar.

Manfaat Dibentuknya OPEC

Berdasarkan jurnal OPEC's Benefit for the Member Countries, OPEC memberikan berbagai manfaat bagi negara-negara anggota sebagai berikut:

1. Manfaat Ekonomi

OPEC berfungsi untuk mengamankan hak anggota atas sumber daya minyak yang berkontribusi pada perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengatur kuota produksi minyak, OPEC dapat membantu menstabilkan harga minyak global. Karena harga yang stabil sangat penting bagi pendapatan negara anggota yang bergantung pada ekspor minyak.

2. Manfaat Politik

Secara politik, OPEC memberikan wadah bagi negara anggota untuk bersatu. Sehingga dapat meningkatkan daya tawar mereka di pasar global. OPEC memungkinkan negara-negara penghasil minyak untuk memengaruhi kebijakan internasional, terutama terhadap negara-negara yang bergantung pada minyak OPEC. Hal ini memberi kekuatan bagi negara-negara anggota untuk memperjuangkan kepentingan mereka di arena global.

3. Upaya Pembangunan Berkelanjutan

OPEC aktif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, baik untuk negara anggota maupun negara berkembang lainnya. Melalui dana seperti OPEC Fund for International Development (OFID), organisasi ini dapat mendanai berbagai proyek di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di negara-negara yang membutuhkan.

20DDPR Siapkan Aturan soal Energi Terbarukan Demi Tekan Impor Migas20DDPR Siapkan Aturan soal Energi Terbarukan Demi Tekan Impor Migas(pal/pal)