Uncategorized

LGOSUPER – Pilot Delta Hadapi Krisis yang Berkembang Setelah Lepas Landas dari Mexico City, Berjuang untuk Menyeimbangkan Protokol Darurat dengan Instruksi Pengendali yang Ambigu

Pilot Delta Hadapi Krisis yang Berkembang Setelah Lepas Landas dari Mexico City, Berjuang Seimbangkan Protokol Darurat dengan Instruksi Pengendali yang Ambigu

Sabtu, April 19, 2025


Pada tanggal 7 April 2025, penerbangan Delta Air Lines DL576, yang dioperasikan oleh Boeing 737-800, mengalami keadaan darurat tekanan tak lama setelah berangkat dari Bandara Internasional Mexico City (MEX), yang memicu pertukaran pendapat yang menegangkan antara awak pesawat dan tim kontrol lalu lintas udara.

Penerbangan yang menuju Atlanta (ATL) itu tidak dapat mencapai ketinggian jelajah normalnya, dan hanya dapat terbang hingga ketinggian maksimum 10,000 kaki karena masalah tekanan udara. Hal ini menimbulkan tantangan yang signifikan bagi pilot, yang kesulitan untuk menyelesaikan daftar periksa darurat sambil juga meminta petunjuk arah untuk menavigasi medan terdekat dengan aman.

Ketinggian Bandara Internasional Mexico City yang mencapai 7,300 kaki menambah kerumitan pada situasi darurat, sehingga pesawat hanya memiliki ruang vertikal terbatas untuk bermanuver. Karena pesawat tidak dapat mencapai ketinggian, pilot awalnya meminta vektor untuk kembali ke lapangan terbang, meskipun mereka mengklarifikasi bahwa mereka belum siap untuk segera kembali dan membutuhkan waktu untuk menyelesaikan prosedur darurat yang penting. Hal ini menyebabkan kebingungan bagi pengontrol lalu lintas udara, yang berulang kali mengarahkan pesawat kembali ke bandara, karena salah memahami maksud pilot.

Beberapa faktor yang menyebabkan terputusnya komunikasi ini:

  1. Penggunaan Istilah Darurat yang Tidak Akurat:Saat pilot mengumumkan keadaan darurat, mereka tidak menggunakan terminologi “mayday” yang diterima secara internasional, yang seharusnya dapat memberikan pemahaman lebih jelas mengenai tingkat keparahan situasi.
  2. Permintaan Tidak Jelas: Permintaan pilot agar vektor kembali ke lapangan terbang menyarankan pengembalian segera, meskipun mereka belum siap untuk kembali, menyebabkan pengontrol salah menafsirkan situasi.
  3. Kurangnya Komunikasi Terperinci:Pilot tersebut tidak menjelaskan dengan jelas kebutuhan mereka akan waktu untuk memeriksa daftar periksa mereka, yang membuat pengontrol lalu lintas udara tidak memiliki informasi lengkap mengenai niat mereka.
  4. Batasan Ketinggian: Ketinggian MEX, dikombinasikan dengan daerah pegunungan di sekitarnya, secara signifikan membatasi ruang vertikal yang tersedia, membuat situasi darurat menjadi semakin rumit.

Meskipun terdapat kendala komunikasi, penerbangan Delta DL576 berhasil kembali ke MEX, mendarat 53 menit setelah lepas landas, tanpa insiden atau cedera.

Pelajaran Penting bagi Komunikasi Penerbangan

Peristiwa ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang efektif antara pilot dan pengendali lalu lintas udara selama situasi yang penuh tekanan. Insiden ini menyoroti pelajaran penting untuk meningkatkan komunikasi penerbangan dalam situasi darurat:

  • Standarisasi Terminologi Darurat:Pilot harus menggunakan istilah yang diakui secara internasional, seperti “mayday,” untuk menunjukkan dengan jelas seberapa serius situasi darurat.
  • Kejelasan dalam Niat:Pilot harus menjelaskan maksud dan kebutuhan mereka secara rinci selama keadaan darurat, memastikan bahwa pengontrol lalu lintas udara dapat merespons dengan tepat.
  • Fleksibilitas Pengendali: Pengendali lalu lintas udara harus tetap fleksibel dan memahami kompleksitas situasi, terutama saat menangani keadaan darurat di daerah dataran tinggi.
  • Komunikasi Jelas Meskipun Ada Kendala Bahasa:Komunikasi yang jelas dan lugas sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman, terutama dalam lingkungan internasional dengan perbedaan bahasa.

Insiden ini menyoroti tanggung jawab bersama antara pilot dan pengendali lalu lintas udara dalam memastikan operasi yang aman selama keadaan darurat. Komunikasi yang efektif tetap penting untuk mengelola situasi dengan risiko potensial, terutama saat beroperasi di lingkungan yang menantang seperti bandara dataran tinggi di Mexico City.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *