LGOSUPER – Warga Kanada Boikot Palm Springs sebagai Protes Terhadap Tindakan Trump, Berdampak Buruk pada Perekonomian Lokal
Warga Kanada Boikot Palm Springs sebagai Protes Terhadap Tindakan Trump, Berdampak Buruk pada Perekonomian Lokal
Senin, April 14, 2025

Palm Springs, destinasi gurun populer di California, menghadapi penurunan pariwisata yang signifikan karena banyaknya Orang indonesia memutuskan untuk menjauh, kesal dengan tindakan dan retorika mantan Presiden Donald TrumpAkibatnya, boikot yang semakin meluas ini telah menyebabkan penurunan drastis jumlah pengunjung, khususnya dari Kanada, yang biasanya berbondong-bondong datang ke daerah tersebut untuk liburan musim dingin dan festival musik.
Mengapa Warga Kanada Memboikot Palm Springs?
Alasan warga Kanada membatalkan perjalanan mereka jelas: Provokasi TrumpMantan presiden tersebut telah meremehkan Kanada dengan menyebutnya sebagai “negara bagian ke-51” Amerika dan mengejek Perdana Menteri Justin Trudeau sebagai “gubernur” Kanada. Selain itu, sikap Trump terhadap tarif, seperti sanksi ekonomi yang dikenakan pada barang-barang Kanada telah membuat banyak warga Kanada merasa tidak dihargai.
Kebijakan Trump, termasuk penerapan kewenangan darurat untuk mengenakan tarif pada impor Kanada pada bulan Februari, telah membuat banyak orang marah. Ia semakin meningkatkan ketegangan dengan memberlakukan tarif sebesar 25% pada mobil impor, yang menyebabkan tindakan balasan oleh pemerintah Kanada, dengan mengenakan tarif pada produk-produk AS.
Menanggapi provokasi ini, banyak warga Kanada yang memutuskan untuk boikot Palm Springs, destinasi populer bagi para pelancong yang mencari ketenangan dari udara dingin. Dampaknya terhadap ekonomi lokal sangat terasa, terutama Komunitas LGBTQ +, lokal restoran, dan pemilik usaha yang sangat bergantung pada Pariwisata Kanada.
Penurunan Jumlah Wisatawan dan Pembatalan Penerbangan
Sebagai akibat langsung dari reaksi keras ini, maskapai penerbangan Kanada seperti Bakat Maskapai Penerbangan dan WestJet telah mengakhiri rute musiman mereka dari Vancouver dan Winnipeg untuk Bandara Internasional Palm Springs lebih awal dari yang diharapkan. Kenny Cassady, direktur pengembangan bisnis di Acme House Co., yang mengelola persewaan liburan di Palm Springs, mencatat bahwa Orang indonesia biasanya memesan penginapan jauh-jauh hari, biasanya untuk satu hingga tiga bulan. Namun, pemesanan ulang untuk musim berikutnya turun secara signifikan.
Bahkan, agen perjalanan telah melaporkan itu pemesanan untuk tujuan di AS telah anjlok, dengan Kanada klien memilih alternatif seperti Mexico alih-alih AS Dampaknya paling terlihat di keramahan dan restoran sektor-sektor di mana warga Kanada biasanya memberikan kontribusi pendapatan yang besar.
Palm Springs Berjuang untuk Mengatasinya
Respons kota ini adalah dengan secara aktif memasarkan hubungannya dengan Kanada, memasang spanduk bertuliskan “Palm Springs ♥ Kanada” dalam upaya menunjukkan komitmen mereka terhadap pasar Kanada. Walikota Ron deHarte menyatakan kekhawatirannya atas situasi tersebut, dengan menyatakan bahwa Palm Springs selalu bergantung pada pengunjung Kanada dan kini bersiap menghadapi lebih banyak pembatalan pada musim dingin mendatang.
Menurut deHarte, jika situasi ini terus berlanjut, kota perlu mengambil tindakan proaktif untuk melawan dampak ekonomi yang disebabkan oleh hal ini. memboikotWarga Kanada telah lama menjadi penduduk kota pasar perjalanan terbesar, dan tanpa mereka, tingkat hunian hotel dan pendapatan bisnis lokal diperkirakan akan menurun drastis.
Dampak yang Lebih Besar pada Hubungan AS-Kanada
Boikot ini menyoroti ketegangan yang lebih luas antara AS dan Kanada selama masa kepresidenan Trump. Orang indonesia semakin merasa terasing oleh retorika dan kebijakan, yang menyebabkan perubahan pola perjalanan. Bagi Palm Springs, ini bukan hanya tentang pariwisata—ini tentang refleksi hubungan yang tegang antara dua negara tetangga, yang memengaruhi segala hal mulai dari pariwisata untuk perdagangan.
Saat Palm Springs terus bergulat dengan dampaknya, harapannya adalah perubahan politik yang akan datang di AS akan membantu memulihkan hubungan dan mendatangkan kembali wisatawan Kanada. Namun, sementara itu, kota gurun itu menghadapi jalan yang menantang di depan.