Uncategorized

LGOSUPER – Pelancong AS di California, Florida, New York, Nevada, Texas, Illinois, dan Georgia Diimbau untuk Waspada terhadap Penipuan Hotel yang Melibatkan Pencurian Kartu Kredit

Pelancong AS di California, Florida, New York, Nevada, Texas, Illinois, dan Georgia Diimbau Waspada Penipuan Hotel yang Melibatkan Pencurian Kartu Kredit

Sabtu, April 12, 2025

Penipuan telepon di California, Florida, New York, Nevada, Texas, Illinois, Georgia oleh Pelancong AS

wisatawan AS Pengunjung California, Florida, New York, Nevada, Texas, Illinois, dan Georgia diminta untuk tetap waspada karena penipuan telepon hotel yang semakin meningkat menargetkan tamu yang tidak menaruh curiga dan mencuri informasi kartu kredit mereka. Penipu menelepon kamar hotel sambil menyamar sebagai staf meja depan, mengklaim ada masalah dengan pembayaran tamu, dan kemudian menekan mereka untuk memberikan rincian kartu kredit mereka melalui telepon. Ketujuh negara bagian ini mengalami lonjakan insiden karena tingginya volume wisatawan dan aktivitas hotel yang sibuk, membuat wisatawan lebih rentan terhadap penipuan. Para ahli memperingatkan bahwa penipuan menyebar dengan cepat dan tamu tidak boleh membagikan informasi pembayaran melalui telepon, tidak peduli seberapa sah panggilan itu.

Para ahli keuangan dan profesional keamanan siber menyuarakan kekhawatiran serius atas penipuan yang berkembang pesat dan menjadi berita utama di industri perhotelan. Disebut sebagai “penipuan resepsionis”, penipuan ini telah memengaruhi tamu hotel di kota-kota besar di Amerika Serikat—termasuk New York, Los Angeles, Miami, Houston, dan Las Vegas.

Penipuan ini bekerja dengan memanfaatkan taktik yang sederhana namun ampuh: meniru staf hotel melalui telepon untuk mengelabui tamu yang tidak menaruh curiga agar membagikan informasi keuangan sensitif, khususnya rincian kartu kredit.

Mari kita bahas cara kerja penipuan ini, mengapa begitu efektif, dan yang terpenting—apa yang dapat dilakukan wisatawan agar tetap terlindungi.

Apa Itu Penipuan Resepsionis Hotel?

Penipuan meja depan adalah penipuan berbasis telepon menargetkan tamu yang saat ini menginap di hotel. Dimulai ketika penipu menelepon langsung ke kamar hotel, sering kali larut malam saat tamu lelah dan kurang waspada. Menggunakan informasi yang dapat diakses publik atau taktik rekayasa sosial, penipu berpura-pura menjadi karyawan hotel dari meja depan.

Mereka biasanya memulai pembicaraan dengan sopan, meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kemudian, mereka menjelaskan bahwa ada “masalah dengan kartu kredit Anda”—mungkin ditolak atau tidak diproses dengan benar. Untuk mengatasi masalah tersebut, mereka meminta tamu untuk "mengonfirmasi" nomor kartu kredit, tanggal kedaluwarsa, dan terkadang kode CVV.

Karena panggilan tersebut datang melalui sistem telepon internal hotel, maka tampak sah kepada tamu. Para penipu memanfaatkan kepercayaan ini—dan dalam beberapa saat, mereka dapat mencuri informasi kartu kredit Anda dan menggunakannya untuk transaksi penipuan.

Bagaimana Penipu Bisa Masuk ke Kamar Hotel?

Menurut para ahli keamanan perhotelan seperti Correia, telepon kamar hotel biasanya diatur sedemikian rupa panggilan dari luar gedung dapat langsung sampai ke kamar tamuDesain ini memang disengaja—ini memungkinkan keluarga dan teman untuk memanggil tamu tanpa harus melalui meja resepsionis. Namun, ini juga menciptakan jalan keluar yang sekarang dieksploitasi oleh para penipu.

Dengan menghubungi nomor telepon utama hotel atau menggunakan alat seperti perangkat lunak spoofing untuk menyamarkan nomor mereka, penipu dapat mengakses kamar tamu dan berpura-pura sebagai karyawan. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan melakukan riset terlebih dahulu—mengetahui nama tamu, tanggal check-in, atau nomor kamar mereka.

Mengapa Penipuan Ini Begitu Berbahaya?

Ada beberapa alasan mengapa penipuan di meja depan menjadi sangat umum—dan sangat efektif:

  • Waktu: Penipu sering kali menelepon larut malam dan membuat wisatawan lengah.
  • Urgensi: Mereka menggunakan bahasa yang menimbulkan rasa panik dan urgensi.
  • Keakraban: Karena panggilan tersebut bersifat internal, tamu percaya bahwa panggilan itu benar-benar berasal dari staf hotel.
  • Kurangnya Kesadaran: Banyak wisatawan tidak tahu adanya penipuan jenis ini.

Akibatnya, bahkan pelancong berpengalaman telah menjadi korban penipuan.

Konsekuensi Finansial dan Pribadi

Menjadi korban skema penipuan ini dapat mengakibatkan dampak yang serius dan luas.

  • Biaya kartu kredit yang tidak sah
  • Pencurian identitas
  • Kerugian keuangan
  • Kerusakan pada skor kredit Anda
  • Stres emosional dan ketidaknyamanan selama perjalanan

Dalam banyak kasus, korban tidak menyadari kartu mereka telah dibobol sampai beberapa jam atau beberapa hari kemudian, saat itu penipu sudah melakukan beberapa pembelian.

Contoh Kehidupan Nyata: Bagaimana Seorang Tamu Kehilangan $3,500 dalam 24 Jam

Pertimbangkan kasus seorang pelancong California yang menginap di sebuah hotel di Orlando, Florida. Sekitar pukul 11:30 malam, ia menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai manajer malam. Penelepon tersebut mengatakan kartunya tidak dapat diproses saat check-in dan perlu diverifikasi ulang untuk mencegah masalah dengan reservasinya.

Karena memercayai suara di ujung telepon, tamu tersebut memberikan semua informasi yang diminta. Keesokan paginya, bank mereka menandai pembelian senilai $3,500 yang dilakukan di pengecer elektronik dan vendor kartu hadiah. Tamu tersebut, yang putus asa, harus membatalkan perjalanannya dan menghabiskan waktu berjam-jam berurusan dengan bank dan lembaga pelaporan kredit mereka.

Hotel-hotel Berjuang untuk Menanggapi

Meskipun beberapa hotel telah menerapkan perlindungan internal, banyak yang belum dilengkapi untuk menangani penipuan jenis ini.

Sebagian besar petugas meja depan tidak terlatih dalam pendeteksian kejahatan dunia maya. Selain itu, beberapa hotel masih mengizinkan panggilan eksternal untuk langsung menghubungi kamar tamu, tanpa memverifikasi identitas penelepon. Sistem yang sudah ketinggalan zaman ini memudahkan para penipu untuk mengeksploitasi tamu dan staf hotel.

Beberapa hotel sudah mulai meninggalkan kartu peringatan penipuan di kamar atau memberi tahu tamu saat check-in. Namun, praktik ini masih tidak konsisten di seluruh industri.

Cara Melindungi Diri Anda dari Penipuan Resepsionis Hotel

Berikut ini beberapa tips perjalanan penting yang harus diikuti oleh setiap tamu hotel:


  1. Hindari membagikan rincian kartu kredit Anda kepada siapa pun melalui telepon, tidak peduli seberapa sah panggilan tersebut.

    • Jika seseorang menelepon kamar Anda dan menanyakan rincian pembayaran, Tutup Telepon dan menghubungi bagian resepsionis secara langsung menggunakan saluran utama hotel.
  2. Verifikasi identitas penelepon.

    • Jangan berasumsi bahwa panggilan yang masuk melalui sistem telepon hotel aman. Penipu dapat memalsukan nomor internal.
  3. Segera informasikan ke bagian resepsionis.

    • Jika Anda menerima panggilan yang mencurigakan, segera laporkan kepada manajemen hotel. Mereka mungkin dapat memberi tahu tamu lain atau melakukan penyelidikan.
  4. Periksa kartu kredit dan rekening bank Anda setiap hari selama perjalanan.

    • Tinjau aktivitas akun Anda secara berkala untuk mendeteksi dan melaporkan setiap tagihan mencurigakan tanpa penundaan.
  5. Gunakan kartu kredit virtual atau kartu perjalanan.

    • Beberapa bank menawarkan kartu virtual sekali pakai untuk keamanan ekstra selama perjalanan.
  6. Minta pemblokiran panggilan atau opsi privasi dari hotel.

    • Minta resepsionis untuk menonaktifkan panggilan eksternal ke kamar Anda, terutama untuk masa menginap yang lebih lama.

Apa yang Dapat Dilakukan Hotel untuk Melawan?

Industri perhotelan perlu meningkatkan protokol keamanan untuk melindungi tamu. Berikut beberapa solusi yang mungkin:

  • Implementasi VE sistem verifikasi pemanggil untuk panggilan internal.
  • Melatih staf meja depan di rekayasa sosial dan deteksi penipuan.
  • Display tanda peringatan penipuan di kamar tamu dan area lobi.
  • Menawarkan opsi penyaringan panggilan untuk mengizinkan tamu mengontrol siapa saja yang menghubungi kamar mereka.
  • Bekerja dengan penyedia telekomunikasi untuk batasi spoofing dan panggilan anonim.

Pada akhirnya, menjaga tamu agar aman dari penipuan harus menjadi prioritas yang sama pentingnya dengan kebersihan atau layanan pelanggan.

Kota-Kota yang Paling Banyak Terkena Penipuan Telepon Hotel

Meskipun penipuan ini telah dilaporkan di seluruh negeri, beberapa wilayah mengalami insiden yang lebih tinggi. Berdasarkan laporan dari pakar keamanan siber dan penegak hukum setempat, tamu hotel harus sangat waspada dalam hal:

  • Los Angeles, California
  • Miami, Florida
  • New York City, New York
  • Las Vegas, Nevada
  • Houston, Texas
  • Chicago, Illinois
  • Atlanta, Georgia

Ini adalah pusat-pusat perjalanan utama dengan pergantian hotel yang tinggi dan lalu lintas tamu yang sibuk—menjadikannya sasaran empuk bagi aktivitas penipuan.

Wisatawan AS di California, Florida, New York, Nevada, Texas, Illinois, dan Georgia menjadi sasaran penipuan telepon hotel, di mana penipu menyamar sebagai staf meja depan untuk mencuri detail kartu kredit. Negara-negara bagian dengan tingkat pariwisata tinggi ini mengalami peningkatan kasus, yang mendorong para ahli untuk memperingatkan para tamu agar tetap waspada dan menghindari berbagi informasi pembayaran melalui telepon.

Bepergian dengan Cerdas, Tetap Aman

Penipuan di meja depan adalah sebuah pengingat yang meresahkan bahwa Keamanan perjalanan bukan hanya sekedar mengunci pintu kamar hotel AndaDi era digital, ancaman dapat datang melalui saluran telepon dan rekayasa sosial, bukan hanya gangguan fisik.

Lain kali Anda menginap di hotel—entah itu resor mewah di New York City atau motel pinggir jalan di Arizona—tetap waspada. Jangan takut untuk pertanyaan permintaan yang tidak biasa, dan selalu berhati-hati ketika menyangkut informasi keuangan Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *